
Seorang mekanik memperbaiki mesin mobil di salah satu bengkel di Kabupaten Kudus. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
KUDUS – Meski suku cadang karbon brush yang gunanya untuk menghidupkan nyala mesin pada dinamo berbentuk sebesar biji kacang. Namun suku cadang berwarna hitam pekat serta berkabel sekitar 10 cm tersebut juga perlu diperhatikan berkala.
Sebab onderdil tersebut merupakan alat pembantu dinamo untuk bisa menyalakan mesin saat distarter. Karenanya para pemilik mobil harus selalu mengecek kendaraannya secara berkala. Baik itu saat masih normal atau sudah ada tanda tanda kemacetan ketika mesinnya dinyalakan.
Salah satu pemilik bengkel mobil di Gulang, Mejobo, Ngalim Sukarto mengatakan, meskipun mobil masih bisa distarter dengan baik, tapi pemiliknya juga harus peka. Yaitu harus bisa membandingkan proses starter mobil yang lancar atau kurang lancar.
“Bila proses starter itu terdapat bunyi ngek,ngek,ngek…. dan langsung mati, secara otomatis dinamo mobilnya harus dikroscek. Khususnya suku cadang karbon brushnya,” kata Sukarto.
Dengan adanya pengecekan secara berkala pada karbon brush tersebut, tentunya dapat membuat mesin mobil mudah dinyalakan. Terutama saat akan bepergian jauh.
“Untuk pengecekan dinamo, khususnya bagi suku cadang tersebut, untuk mobil yang dibuat tahun 1990 ke bawah, supaya dikroscek secara berkala. Yakni satu tahun sekali. Sedangkan untuk mobil yang dibuat tahun 2000 ke atas maka bisa di kroscek secara berkala tiga tahun sekali,” ujarnya.
Pengecekan tersebut juga tidak harus berdasarkan dengan kondisi tahun pembuatan mobi tersebut. Akan tetapi pengecekan harus bisa dilakukan secara berkala. Karena itu bisa membuat mobil terawat dengan baik.
“Yang penting pemilik mobil itu bisa selalu memperhatikan kondisi kendaraan. Bukan berarti harus dicek secara setahun sekali atau tiga tahun sekali. Akan tetapi pemilik mobil juga harus tanggap terhadap tanda-tanda starter penghidupan mesin tersebut,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk pengecekan dinamo khususnya penggantian bagi karbon brush tersebut memang terbilang murah. Yakni antara Rp 60 ribu hingga Rp 90 ribu. Akan tetapi suku cadang tersebut memang penting untuk melancarkan mesin bisa nyala. (EDY SUTRIYONO/AKROM HAZAMI)