Jumat, 29 Maret 2024

Gara-gara Bediang, Rumah Milik Warga Desa Boloh Grobogan Nyaris Ludes Dilalap Api

Dani Agus
Senin, 26 Desember 2016 19:00:55
Sebuah kandang milik Suwoto warga Desa Boloh, Kecamatan Boloh, Grobogan yang terbakar pada Senin (26/12/2016). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews,Grobogan - Warga di wilayah RT 05 RW 04, Dusun Boloh, Desa Boloh, Kecamatan Toroh dibikin kalang kabut dengan peristiwa kebakaran yang terjadi, Senin (26/12/2016). Musibah yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu menimpa sebuah kandang sapi milik Suwoto, warga setempat. Informasi yang didapat menyebutkan, saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong lantaran ditinggal pemiliknya ke sawah. Sebelum pergi, pemilik rumah sempat menyalakan bediang atau perapian untuk menghalau nyamuk di dalam kandang sapi yang ada di belakang rumah. Tidak lama kemudian, warga sekitar melihat kepulan asap tebal dari belakang rumah Suwoto. Merasa curiga, beberapa warga kemudian berinisiatif melihat ke lokasi untuk memastikan dari mana asap itu muncul. Setelah diperiksa, asap itu ternyata keluar berasal dari tumpukan jerami kering di kandang sapi yang sudah terbakar. Sebagian kobaran api sempat menjalar ke dinding rumah yang terbuat dari bambu. Selanjutnya, warga sekitar berupaya semampunya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Salah seorang warga lainnya kemudian berinisiatif menghubungi kantor pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan. Meski sudah berupaya keras, namun kobaran api masih sulit dikendalikan. Amukan api baru berhasil diatasi setelah tiga unit mobil pemadam tiba di lokasi kejadian. “Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam musibah ini. Selain kandang yang terbakar, korban yang terbakar adalah seekor sapi betina. Seekor sapi ini terjebak di kandang saat api berkobar dan mengalami luka bakar di bagian punggungnya. Kami berterima kasih berkat kesigapan warga dan bantuan petugas pemadam dalam mengatasi musibah kebakaran tadi,” kata Kades Boloh Yosep Triswanto. Dia menyatakan, penyebab kebakaran berasal dari api bediang yang menjalar ke tumpukan pakan karena tiupan angin. Terkait musibah itu, Yosep meminta agar warga berhati-hati ketika menyalakan bediang. “Menyalakan bediang memang sudah jadi kebiasaan pemilik ternak untuk mengusir nyamuk. Kami berharap kalau menyalakan bediang jangan sampai ditinggal pergi,” katanya.  Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar